Senin, 31 Maret 2008

Ponsel Lebih Bahayakan Nyawa Daripada Rokok




Pemakaian ponsel lebih membahayakan nyawa manusia dibanding rokok. Demikian dikatakan oleh Dr. Vini Khurana, dokter terkemuka di Australia. Pasalnya gara-gara radiasi ponsel, pemakai bisa menderita kanker otak mematikan.

Menurut dokter pakar kanker yang telah memenangkan 14 penghargaan medis itu, penggunaan ponsel dalam masa 10 tahun meningkatkan risiko terkena kanker otak sampai 2 kali lipat. Hal ini disimpulkan dalam laporannya bertajuk 'Mobile Phones and Brain Tumours – A Public Health Concern'.

"Bahaya ponsel punya implikasi kesehatan yang lebih luas daripada rokok dan memerlukan perhatian dari kita semua, khususnya kaum muda," tandas Dr Khurana

Dr Khurana mengevaluasi 100 studi yang telah menganalisis dampak kesehatan pemakaian ponsel. Dalam empat tahun mendatang, bukti signifikan kanker otak ini disebutkannya akan bermunculan. Ia pun minta pemerintah dan industri terkait segera mengambil langkah signifikan untuk mengantisipasi dampak buruk radiasi ponsel itu.

Namun seperti biasanya, pendapat yang berlawanan kembali dikemukakan. Lembaga industri ponsel, Mobile Operators Association menolak hasil studi itu. Mereka menyatakan, pendapat Dr Khurana berlawanan dengan studi 30 penelitian independen dan juga pendapat WHO, lembaga kesehatan dunia.

Yahoo Incar Kaum Hawa dengan 'Shine

Semakin lama semakin banyak saja kaum hawa yang online dan membutuhkan informasi dari situs-situs spesifik. Melihat potensi tersebut, Yahoo coba mengoptimalkan peluang dengan merilis 'Shine', portal maya khusus wanita.

Tentu saja topik-topiknya khusus dibuat untuk perempuan, semacam merawat kecantikan, mengatur keuangan keluarga dan sebagainya. Yahoo ingin menjaring pengguna internet wanita berumur 25 hingga 54 tahun sebagai pengakses situs barunya itu.

Adapun konten gaya hidup ataupun hiburan di Shine sebagian diklaim akan berasal dari media-media wanita terkemuka Amerika Serikat, seperti Cosmopolitan, Women's Health dan Good Housekeeping.

Menyulap 1 Komputer menjadi 30 Unit Komputer

NComputing L230 mampu 'menyulap' satu buah komputer menjadi hingga 30 unit. Konsumsi listrik makin hemat, manajemennya pun sederhana.Ncomputing adalah perangkat access terminal, yaitu sebuah perangkat yang tidak membutuhkan CPU, hard-drive, atau CD-ROM namun tetap dapat dipergunakan sama seperti PC biasa. Perangkat ini dihubungkan dengan sebuah komputer utama melalui infrastruktur jaringan ethernet. L230 memungkinkan pengguna di lingkungan perkantoran, usaha kecil dan menengah atau rumahan untuk memperbanyak komputer yang bisa digunakan tanpa membeli komputer tambahan. Perangkat yang dibutuhkan hanya sebuah monitor dan alat input seperti keyboard dan mouse. setiap unit NComputing L230 disebut hanya menggunakan daya sebesar 5 watt saat digunakan. Ini jauh lebih hemat dibandingkan PC biasa yang menghabiskan kurang lebih 115 watt per unit. Dengan Ncomputing exclusive UTMA (Ultra Thin Multi-Access) teknologi, Ncomputing dapat meng-ekspansi PC sampai dengan 30 unit jika menjalankan Windows Server 2003 atau 2000 Server. Bahkan, pada sistem operasi Linux tertentu, jumlah terminalnya menjadi tidak terbatas. L230 menyediakan dukungan monitor layar lebar (1140 x 900) dan grafis 24 bit. Juga tersedia port untuk mikrofon, speaker serta dukungan untuk USB memory device. Perangkat ini disebut sederhana dalam hal pengelolaannya karena tak menggunakan banyak komponen dan cukup dipasangkan pada infrastruktur jaringan lokal yang sudah ada. Di Indonesia NComputing bisa didapatkan melalui PT IndoAsiaTeknologi.

Pasal Transaksi Elektronik Bakal Persulit Perbankan


Salah satu yang dibahas UU ITE adalah mengenai transaksi elektronik, tepatnya tertuang dalam Pasal 5-22. Transaksi elektronik diprediksi bakal sulit berjalan karena justru akan menyulitkan perbankan. Demikian diungkapkan Pakar Internet Onno W. Purbo, melalui e-mailnya , Senin (31/3/2008). Transaksi elektronik sangat tergantung pada konsep tanda tangan digital dan konsep Certificate Authority. Padahal saat ini sebagian besar transaksi internet di Indonesia masih berbasis e-mail. Menurut Onno, 99,99% transaksi elektronik yang ada di Indonesia, terutama yang melalui Internet, tidak menggunakan tanda tangan digital, apalagi menggunakan Certificate Authority.Di lain sisi, transaksi elektronik umumnya digunakan oleh perbankan yakni pada layanan e-banking. Pasal transaksi elektronik nantinya justru akan memblokir perbankan Indonesia karena terkendala pasal 13 ayat 5, yang mewajibkan Certificate Authority yang digunakan harus terdaftar di Indonesia.Celakanya, beberapa situs e-banking di Indonesia ternyata menggunakan certificate authority yang berlokasi di luar negeri. Misalnya Bank BCA menggunakan Cybertrust SureServer Standard Validation CA; Bank Permata, BII dan Lippobank menggunakan VeriSign International Server CA.

10 Kebiasan efektif pembicara andal


10 Kebiasan efektif pembicara andal

Pembicara andal selalu menghadapi resiko pada saat ia berbicara atau berpresentasi walau begitu pembicara andal selalu fokus untuk tampil lebih baik Dibawah ini ada 10 kebiasaan efektif yang dilakukan seorang pembicara andal :
1. Selalu berusaha menemukan cara untuk menjadi pembicara andal. Selalu meningkatkan performa dari pengalaman yang dimiliki, selalu belajar dan mencari cara agar materi yang disampaikan sesuai dengan audiens.
2. Selalu tabah untuk meraih kesuksesan. Didalam dunia public speaking tidak ada yang instant. Jangan ragu untuk belajar pada sekolah presenter ataupun rajin-rajin bertanya pada ahli dalam public speaking.
3. Mencintai materi yang akan dibawakan. Audiens tidak akan mendengarkan anda jika anda sendiri tidak interest dengan materi yang anda bawakan.
4. Rasakan dan sensitive terhadap keinginan audiens. Bagikan pengalaman yang tidak menyenangkan kepada audiens ketika anda membawa acara.
5. Menghindari pernyataan maupun joke yang menyinggung audiens. Menggunakan anekdot ataupun quotation untuk menjaga konsentrasi audiens.
6. Menyiapkan materi presentasi dengan teliti. Belajar dari materi yang telah lampau dan menyempurnakannya berdasarkan pengalaman yang ada.
7. Membangun cerita untuk point penting dalam presentasi sehingga kemampuan untuk bercerita (story telling) harus selalu dipelajari.
8. Berkomunikasi dengan seluruh panca indera. 80% komunikasi yang efektif terjalin melalui komunikasi visual dan 20% dari audio dan verbal. Jangan remehkan alat Bantu visual dalam presentasi.
9. Latihan, untuk mencapai kesempurnaan. Berlatih didepan kaca dan teman.
10. Tidak lupa untuk mengapresiasikan diri sendiri. Bersyukur bahwa tidak semua orang diberi kesempatan dan kemampuan untuk menjadi seorang pembicara.